Save Mode On; Karya Monumental Tan Malaka yang Mencoba Ubah Cara Berpikir Bangsa

4 menit membaca
Ernita Desyanti

Madilog adalah singkatan dari Materialisme, Dialektika, dan Logika, merupakan karya monumental Tan Malaka yang mencoba mengubah cara berpikir bangsa Indonesia. Buku ini menantang pembaca untuk meninggalkan cara berpikir mistis dan dogmatis, lalu menggantinya dengan pola berpikir rasional dan ilmiah. Pembukaan resensi ini menegaskan bahwa Madilog bukan sekadar buku filsafat, tetapi proyek besar pemberdayaan intelektual bangsa.

Dengan gaya penulisan yang tajam, Tan Malaka memperlihatkan bagaimana kemajuan bangsa hanya mungkin terjadi jika rakyatnya mampu berpikir kritis. Setiap halaman mengajak pembaca merenungkan hubungan antara ilmu pengetahuan, politik, dan pembebasan manusia. Buku ini tetap relevan bagi generasi yang ingin memahami akar persoalan bangsa dan merumuskan jalan keluar melalui akal sehat dan ilmu.

Berikut RESENSI BUKU :

Judul Buku
Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika)

Penulis
Tan Malaka
Nama asli: Sutan Ibrahim
Tokoh pergerakan Indonesia, pemikir kiri, revolusioner, dan salah satu figur penting dalam sejarah pemikiran modern Indonesia.

Penerbit
Buku ini telah diterbitkan oleh berbagai penerbit dari masa ke masa.
Edisi pertama diterbitkan oleh Yayasan Tan Malaka.
Edisi populer selanjutnya diterbitkan oleh:
• Pustaka Balai Pustaka
• Narasi
• Komunitas Bambu
• Lainnya (tergantung cetakan dan tahun)

Tahun Pertama Terbit
1943
Ditulis saat Tan Malaka berada dalam pelarian di Tanah Melayu pada masa pendudukan Jepang.

Isi yang Terkandung di Dalamnya
Buku Madilog merupakan karya filsafat yang monumental dan sangat kompleks. Nama Madilog sendiri adalah singkatan dari Materialisme – Dialektika – Logika. Dengan karya ini, Tan Malaka ingin memperkenalkan cara berpikir ilmiah dan rasional kepada rakyat Indonesia yang ketika itu masih banyak dipengaruhi takhayul, mistik, dan logika feodal.

A. Tema Utama dalam Buku
• Materialisme
Menjelaskan bahwa realitas bersumber dari materi, bukan roh atau supranatural.
Ini merupakan kritik terhadap cara berpikir mistik yang masih kuat.
• Dialektika
Mengadopsi prinsip dialektika dari Hegel dan Marx:
bahwa perubahan lahir dari kontradiksi antara berbagai kekuatan dalam masyarakat dan alam.
• Logika
Mengulas logika formal dan logika ilmiah, menekankan pentingnya berpikir runtut, kritis, dan terukur.

B. Isi Utama Buku Secara Ringkas
• Tan Malaka membahas kondisi Indonesia yang menurutnya masih dikuasai pola pikir “mistisisme” dan “logika lama”.
• Ia mendorong pembaca agar memahami ilmu pengetahuan modern dan metode berpikir ilmiah.
• Ia mengkritik agama, dogma, dan kepercayaan masyarakat yang dianggap menghambat kemajuan.
• Ia memadukan teori materialisme (Marx), dialektika (Hegel), dan logika ilmiah.
• Ia membahas berbagai disiplin ilmu: sejarah, ekonomi, politik, sains, dan psikologi, dengan gaya bahasa campuran antara ilmiah dan retorik.
Buku ini bukan hanya teori, tetapi seruan pembebasan intelektual bagi bangsa yang masih terjajah dan tertinggal.

Kelebihan Buku
Pemikiran Revolusioner dan Berani
Tan Malaka menawarkan pendekatan baru yang sangat maju pada zamannya. Ia mengajak bangsa untuk berpikir ilmiah di tengah kondisi kolonial.
Kaya Referensi dan Analisis Luas
Menggabungkan ilmu sosial, filsafat, sejarah, dan ilmu alam.
Relevan untuk Kritik Cara Berpikir di Indonesia
Masalah-masalah pola pikir irasional yang dikritik Tan Malaka masih terasa hingga kini.
Bahasa Khas Tan Malaka: tegas dan penuh retorika
Menjadikan buku ini bukan sekadar teori kaku, tetapi juga manifestasi perjuangan.
Memberi Arah Pembaruan Intelektual
Madilog menjadi fondasi bagi banyak pemikir Indonesia selanjutnya.

Kekurangan Buku
Gaya Bahasa Sulit Dipahami Pembaca Awam
Penggunaan istilah filsafat, perpindahan topik yang cepat, dan kalimat panjang membuat sebagian pembaca merasa “berat”.
Bukan Karya yang Sepenuhnya Sistematis
Buku ini ditulis dalam pelarian, sehingga struktur bab terkadang kurang rapi.
Campuran Pendapat Pribadi dan Teori
Terkadang sulit membedakan mana teori objektif dan mana interpretasi penulis.
Terlalu Banyak Rujukan Barat
Sebagian pembaca merasa buku ini kurang mengangkat konteks lokal secara mendalam.
Namun kekurangan ini tidak mengurangi nilai historis dan intelektualnya.

Madilog adalah karya pemikiran revolusioner yang ingin membebaskan bangsa Indonesia dari pola pikir mistis dan irasional. Tan Malaka menekankan tiga landasan pemikiran modern: materialisme, dialektika, dan logika.
Buku ini mengajak pembaca untuk melihat dunia secara ilmiah, kritis, dan rasional, sekaligus menghubungkan teori filsafat dengan perjuangan bangsa. Meskipun bahasanya berat, Madilog tetap menjadi salah satu karya pemikiran terpenting dalam sejarah Indonesia.

Madilog ditulis tanpa perpustakaan, dalam pelarian, dan di tengah situasi perang. Merupakan karya paling berpengaruh Tan Malaka di bidang filsafat. Menjadi rujukan kajian akademik dalam bidang politik, filsafat, dan sejarah Indonesia. Membentuk dasar pemikiran kiri Indonesia modern.

—-

Bagikan Disalin

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *