Jihad yang Paling Utama

Hadits:Jihad yang Paling Utama

Jihad yang Paling Utama

📜 Teks Hadits (Arab & Latin)

Rasulullah ﷺ bersabda:

«أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةٌ حَقٍّ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ»

“Jihad yang paling utama adalah menyampaikan kalimat yang benar di hadapan
penguasa yang zalim.”

(HR. Abu Dawud no. 2888, dan Ibnu Majah no. 4013)

⚘.∘₊✧─────✧ꫂ❁જ⁀➴

Makna Hadits

1. Kalimat yang benar

Maksudnya menyampaikan kebenaran,
nasihat, atau peringatan yang sesuai syariat Islam, meskipun hal itu
tidak populer atau berisiko bagi diri sendiri.
2. Di hadapan penguasa yang zalim

Hadits ini menekankan keberanian dalam
menegakkan kebenaran kepada penguasa yang lalim, menolak
ketidakadilan, dan memperingatkan pelanggaran hukum Allah.

3. Jihad yang paling utama

Jihad di sini bukan berupa perang fisik, tetapi perjuangan
moral, intelektual, dan sosial untuk menegakkan kebenaran.

Rasulullah ﷺ menyebut ini sebagai “jihad yang
paling utama” karena risikonya tinggi dan dampaknya besar bagi masyarakat.

⚘.∘₊✧─────✧ꫂ❁જ⁀➴

Pelajaran dari Hadits

• Berani menyampaikan kebenaran; walaupun menghadapi risiko atau tekanan penguasa.
• Jihad terbesar bukan hanya perang fisik,, tetapi berani menegakkan kebenaran di medan sosial dan politik.
• Islam menekankan keberanian moral, integritas, dan kejujuran di semua lapisan masyarakat.
• Menegakkan keadilan dan kebenaran; adalah ibadah yang berpahala besar.
• Setiap muslim harus memiliki keberanian untuk menasihati penguasa, dengan cara yang bijak dan sesuai syariat.

╰┈➤

Hadits ini menegaskan bahwa jihad yang paling utama adalah menegakkan kebenaran, terutama di hadapan penguasa yang zalim. Berani menyampaikan nasihat dan menegakkan hak adalah ibadah besar, meskipun membutuhkan keberanian dan risiko tinggi. Seorang muslim sejati adalah yang berani membela kebenaran, menjaga integritas, dan menegakkan keadilan sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya ﷺ.

⚘.∘₊✧─────✧ꫂ❁જ⁀➴

Daftar Pustaka

• Abu Dawud, Sunan Abu Dawud no. 2888

• Ibnu Majah, Sunan Ibn Majah no. 4013

• An-Nawawi, Riyadhus Shalihin

• Ibn Hajar Al-Asqalani, Fathul Bari

• Departemen Agama RI. (2010). Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: PT Syaamil Cipta Media.